Mengenal Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponik


Bagi mahasiswa pertanian maupun petani tentu sudah familiar dengan kata-kata seperti hidroponik, aquaponik, dan aeroponik. Tetapi bagi sebagian orang awam nampaknya masih belum mengerti ataupun paham dengan metode tersebut. Ketersediaan lahan yang semakin sempit untuk pertanian mendorong diperlukannya inovasi dalam bidang pertanian. Inovasi serta eksperimen tersebutlah yang melahirkan perkembangan pada metode hidroponik, aquaponik, dan aeroponik.

Sumber: hidroponikyuk.com

Mengenal Hidroponik

Hidroponik berasal dari kata hidros (hydro dalam bahasa inggris) yang berarti air, dan ponos (ponic dalam bahasa inggris) yang berarti mengerjakan. Maka dapat diartikan air yang mengerjakan atau bekerja, namun bukan itu makna sebenarnya. Hidroponik merupakan teknik bercocok tanam dengan media air sebagai pengganti tanah.

Hidroponik berawal dari eksperimen Jan van Helmont pada tahun 1600 yang bercocok tanam menggunakan media air. Kemudian Francis Bacon pada tahun 1627 menulis buku Sylva Sylvarum yang membahas tentang teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Untuk lebih lengkap soal sejarah hidroponik dapat diakses di rain.org

Singkatnya yang membedakan metode hidroponik dengan metode bercocok tanam pada umumnya ialah media yang digunakan. Bercocok tanam metode konvensional menggunakan media tanam berupa tanah, sedangkan hidroponik menggunakan media air sebagai media tanamnya.

Menanam dengan metode hidroponik tidaklah sulit, bahkan cenderung mudah. Hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas serta perawatan yang sulit. Hal yang diperlukan pada saat bercocok tanam menggunakan metode hidroponik pun cukup mudah didapatkan seperti akses air, bibit tanaman, pendukung nutrisinya, dan wadah untuk menanam.

Tanaman yang bisa ditanam dengan metode hidroponik ialah sayuran, buah-buahan, herba, tanaman hias, dsb. Contoh konkrit yang sukses ditanam menggunakan metode hidroponik antara lain kubis, kangkung, bayam, tomat, kacang-kacangan, pisang, melon, dan berbagai macam bunga.

Sumber: 8villages.com

Mengenal Aquaponik

Aquaponik pada dasarnya adalah perpaduan antara akuakultur dan hidroponik, secara singkatnya penerapan hidroponik pada kegiatan akuakultur. Aquaponik merupakan cara meningkatkan produksi perikanan dan pertanian karena memproduksi 2 jenis komoditas.

Sistem kerja aquaponik adalah dengan memanfaatkan simbiosis antara tanaman dan ikan, juga sirkulasi air dari kolam ke wadah tanaman hidroponik. Proses akuakultur menghasilkan limbah kotoran ikan berupa amonia yang meningkatkan toksisitas air. Kemudian air yang mengandung limbah kotoran ikan tersebut dialirkan ke media tanaman untuk memecah kandungan zat kimianya melalui proses alami dan dapat dimanfaatkan tanaman sebagai sumber nutrisi, dan terakhir disirkulasikan kembali ke kolam ikan.

Jenis tanaman yang dapat ditanam pada teknik ini ialah kubis, kangkung, bayam, tomat, kacang-kacangan, pisang, melon, dan berbagai macam tanaman lainnya. Kemudian jenis ikan yang dapat dibudidayakan ialah gurame, lele, mujair, bawal, koi dan jenis ikan hias lainnya. Untuk mendapatkan hasil maksimal, perbandingan yang digunakan antara ikan dan tanaman adalah 1:2, yang berarti 1 meter kubik kolam untuk 2 meter kubik tanaman.

Keuntungan dari penerapan aquaponik ini cukup banyak, diantaranya dapat dilakukan pada lahan sempit maupun lahan yang luas, pada waktu panen mendapat 2 macam produk yakni tanaman dan ikan, budidaya bebas dari pencemaran zat berbahaya, dan cenderung dianggap lebih aman oleh masyarakat.
Sumber: 8villages.com

Mengenal Aeroponik

Aeroponik juga merupakan metode bercocok tanam yang tidak menggunakan media tanah, melainkan media udara. Akar dari tanaman akan dibiarkan terbuka menggantung di udara pada wadah/tempat yang selalu dijaga kadar kelembabannya. Karena dilakukan di udara, tanaman cenderung mendapat suplai oksigen yang lebih banyak.

Sumber nutrisi tanaman yang dibudidaya didapat dari air yang disemprotkan ke akar tanaman dalam bentuk kabut. Kemudian akar tanaman akan menyerap zat hara dari udara tersebut. Kunci kesuksesan budidaya aeroponik adalah pada saat penyemprotan butiran kabut halus yang mengandung zat hara ke akar tanaman. Butiran semprotan kabut halus tersebut akan menarik oksigen dalam perjalanannya ke akar tanaman sehingga meningkatkan kadar oksigen terlarut.

Sumber: 8villages.com

Hal-hal yang perlu disiapkan dalam metode aeroponik ini antara mudah dan sulit, di antaranya adalah menyiapkan styrofoam, larutan nutrisi, benih tanaman, jaringan irigasi sprinkler, jet pump, nozzle sprinkle, PVC, rockwool.

Tanaman yang dapat di budidayakan menggunakan metode aeroponik cenderung sama dengan metode hidroponik dan aquaponik yakni kubis, kangkung, bayam, tomat, kacang-kacangan, pisang, melon, dan berbagai macam tanaman lainnya.


Masih ingin mendalami hidroponik, aquaponik, dan aeroponik lebih dalam? silahkan berkunjung ke situs-situs di bawah ini:

Komentar